TITRASI IODIMETRI
|
Penetapan Kadar Vitamin C
Pada Buah Jeruk
|
SMK Farmasi Harapan Massa
Kelas XII-1
By :
|
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat sehat, iman dan islam.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, serta umatnya hingga akhir zaman yang senantiasa istiqomah
dalam menyampaikan ajaran islam.
Syukur Alhamdulillah kembali penulis dipanjatkan atas rahmat Allah
sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun sebagai
hasil dari praktikum kimia tentang titrasi Idodimetri. Dimana dalam
titrasi itu dilakukan penetapan kadar Vitamin C dalam beberapa sediaan,
dan salah satunya adalah Buah Jeruk.
Pada Kesempatan ini, penulis ingin berterima kasih kepada beberapa
orang yang telah berjasa membantu dalam terselesaikannya praktikum dan
laporan praktikum kimia ini. Orang yang berjasa tersebut yaitu :
- Ibu Dika Amelia I.,Apt.,Msi. selaku guru responsi kimia
- Ibu Ian Sulanjani,S.Si.,Apt. selaku pengawas praktikum kimia
- Ibu Oktriyani,S.Si.,Apt. selaku pengawas praktikum kimia
- Bapak Zaldy Irza P.,S.Si.,Apt. selaku pengawas praktikum kimia
Penulis berharap dengan dilakukannya praktikum kimia ini dapat bermanfaat
bagi seluruh siswa SMK Farmasi Harapan Massa. Menambah wawasan kita,
bukan hanya sekedar mendapatkan materi, namun juga dalam praktik. Siswa
tidak hanya memperoleh wawasan, juga mampu menghasilkan penemuan-penemuan
baru yang berguna untuk masyarakat luas ke depannya. Amin.
Dan tidak lupa pula, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
teman-teman, guru-guru dan para pembaca sekalian, karena wawasan yang
masih terbatas. Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa dan kekurangan
datangnya dari diri ini. Demikian laporan praktikum kimia ini disusun
semoga dapat bermanfaat.
Depok, 6 Desember 2012
Rizky Atikah Yuliastin
PENETAPAN KADAR VITAMIN C SECARA
IODIMETRI
PENETAPAN KADAR VITAMIN C
PADA BUAH JERUK
- Tujuan
Menetapkan Kadar Vitamin C (Asam Askorbat) pada sari Buah Jeruk dengan
titrasi titrimetri
- Teori Dasar
Iodimetri merupakan titrasi dengan I2 sebagai peniter.
Dalam reaksi redoks harus selalu ada oksidator (yang mengalami reduksi)
dan reduktor (yang mengalami oksidasi). Sebab bila suatu unsur bertambah
bilangan oksidasinya (melepaskan e-) maka harus ada suatu
unsur yang berkurang bilangan oksidasinya (menangkap e-).
Jadi tidak mungkin hanya ada oksidator saja ataupun reduktor saja.
Bila zat uji langsung dititrasi dengan laruan iodium, maka penetapan
kadar ini disebut dengan iodimetri. Titrasi ini dilakukan dalam suasana
asam. Titik akhir titrasi ditunjukkan oleh perubahan warna dan iasanya
indikator amilum.
Reaksi yang terjadi :
- Prinsip Percobaan
Titrasi Iodimetri
- Alat dan Bahan
Alat :
Buret dan statif
Pipet volumetri
Erlenmeyer
Beakerglass
Gelas ukur
Balf
Corong
Labu ukur
Pipet tetes
|
Bahan :
LBS : I2
(1N)
LBP : Na2S2O3.5H2O
(1N)
Sampel : Sari Buah Jeruk
Indikator : Kanji 6 tetes
Aquadest
Air Bebas CO2
Catatan : Pada penetapan kadar ditambahkan H2SO4
encer (10 %) sebanyak 5 ml
|
- Perhitungan dan Penimbangan Bahan
- Perhitungan LBS I2 (250ml; 0,1N)
V1 x N1 = V2 x N2
250 ml x 0,1 N = V2 x 1N
V2 = 25 ml
- Perhitungan LBP Na2S2O3.5H2O (100ml ; 0,1N)
V1 x N1 = V2 x N2
100 ml x 0,1 N = V2 x 1N
V2 = 10 ml
- Perhitungan Sampel
Berat 1 buah jeruk = 47,70 gram
Volume sari buah jeruk = 32,5 ml
- Prosedur Percobaan
- Prosedur Pembuatan LBS
Masukkan 25 ml Iodium ke dalam gelas ukur, lalu masukkan ke dalam
labu ukur. Encerkan dengan aquadest ad 250 ml. Kocok ad homogen.
- Prosedur Pembuatan LBP
Pipet 10 ml Natrium tiosulfat, masukkan ke dalam labu ukur. Encerkan
dengan aqua bebas CO2 ad 100 ml. Kocok ad homogen.
- Prosedur Pembuatan Sampel
- Jeruk dibersihkan dari kulitnya
- Timbang massa jeruk (catat)
- Peras jeruk, hingga diperoleh sari buah jeruk. Ukur volume sari buah jeruk tersebut (catat)
- Pipet 10 ml atau 25 ml sari buah jeruk (tergantung volume sari buah jeruk yang diperoleh), lalu masukkan ke dalam tiga erlenmeyer sama banyak.
- Prosedur Pembakuan
- Pipet 25 ml Natrium tiosulfat ke dalam erlenmeyer
- Tambahkan 6 tetes indikator kanji
- Titrasi dengan larutan iodium sampai warna biru tua tetap
- Lakukan titrasi sebanyak tiga kali (Triplo)
- Hitung Normalitas Iodium
- Prosedur Penetapan Kadar
- Tambahkan 6 tetes indikator kanji ke dalam erlenmeyer yang berisi sari buah jeruk
- Tambahkan 5 ml Asam Sulfat encer (10 %) ke dalam erlenmeyer
- Titrasi dengan larutan Iodium baku sampai warna biru tua tetap
- Lakukan titrasi sebanyak tiga kali (Triplo)
- Hitung kadar Vitamin C (Asam Askorbat) yang terkandung dalam buah jeruk tersebut
- Data Pengamatan
- Pembakuan
No
|
Volume
Na2S2O3.5H2O
|
Volume Awal I2
|
Volume Akhir I2
|
Volume
|
Paraf
|
1
|
25 ml
|
0
|
27,8 ml
|
27,8 ml
|
ACC
|
2
|
25 ml
|
0
|
27,4 ml
|
27,4 ml
|
ACC
|
3
|
25 ml
|
0
|
27,4 ml
|
27,4 ml
|
ACC
|
Volume rata-rata pembakuan = 27,53 ml
- Penetapan Kadar
No
|
Volume
Sari buah jeruk
|
Volume Awal I2
|
Volume Akhir I2
|
Volume
|
Paraf
|
1
|
10 ml
|
0
|
0,5 ml
|
0,5 ml
|
ACC
|
2
|
10 ml
|
0,5 ml
|
1,1 ml
|
0,6 ml
|
ACC
|
3
|
10 ml
|
1,1 ml
|
1,6 ml
|
0,5 ml
|
ACC
|
Volume rata-rata penetapan kadar = 0,53 ml
- Perhitungan
- Pembakuan
V1 x N1 = V2 x N2
25 ml x 0,1 N = 27,53 ml x N2
N2 = 0,0908 N
- Penetapan Kadar
Mgrek Asam Askorbat (buah jeruk) = mgrek I2
Mgrek Asam Askorbat = V1 x N1
= 0,53 ml x 0,0908 N
= 0,0481 mgrek (dalam 10 ml sari jeruk)
Volume sari jeruk x 0,0481 mgrek = 32,5 ml x 0,0481 mgrek
10 ml 10 ml
= 0,1563 mgrek
mg = mgrek x BE
= 0,1563 mgrek x 88,065
= 13,7646 mg atau 0,0138 gram
Maka % kadar Asam Askorbat dalam buah jeruk
% = g x 100% = 0,0138 g x 100% = 0,0289 %
g jeruk 47,70 g
- Pembahasan
Praktikum analisa kuantitatif vitamin C dalam sample dilakukan dengan
menggunakan metode titrasi iodimetri (titrasi langsung). Penentuan ini
dilakukan dengan menggunakan larutan I2 0,1 N yang telah
distandarisasi sebagai titrant.
Sample yang dipergunakan saat praktikum adalah buah jeruk yang banyak dijual di pasaran. Sudah banyak diketahui bahwa buah jeruk mengandung Vitamin C akan tetapi belum diketahui kadarnya (Untuk itu dilakukan penetapan kadar ini).
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan
rumus molekul C6H8O6. Dalam bentuk
Kristal tidak berwarna, Vitamin C memiliki titik cair 190-192oC,
bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton atau alkohol
yang mempunyai berat molekul rendah. Akan tetapi vitamin C sukar larut
dalam pelarut organik yang pada umumnya dapat melarutkan lemak.
Hal yang pertama kali dilakukan dalam analisa kuantitatif vitamin C adalah standardisasi larutan I2 0,1 N proses ini dilakukan dengan menggunakan larutan Natrium Tiosulfat (Na2S2O3). Berdasarkan hasil praktikum dan perhitungan diketahui bahwa konsentrasi larutan I2 adalah 0,0908 N.
Titrasi iodimetri dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai indikator. Seperti yang sudah diketahui bahwa prinsip dari titrasi iodimetri adalah reduksi analat oleh I2 menjadi I-.
penentuan kadar vitamin C dengan metode titarsi iodimetri ini didasarkan pada prinsip tereduksinya analat oleh I2 menjadi ion I-.
A Red + I2 A oks + I-
Iod merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat, sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor yang cukup kuat yang dapat dititrasi. Sehingga penerapannya tidak terlalu luas, salah satu penerapan titrasi dengan metode iodimetri adalah pada penentuan bilangan iod minyak dan lemak juga vitamin C.
Proses pengujian untuk buah jeruk dengan hanya mengambil sarinya dan
tidak dilakukan pengenceran untuk sampel tersebut. Sari buah jeruk yang
didapat dari hasil pemerasan langsung dibagi menjadi 3 (dalam erlenmeyer)
dengan volume masing-masing 10 ml. Pengujian sampel dilakukan sebanyak
tiga kali (triplo) sehingga saat praktikum dilakukan 6 kali titrasi,
masing-masing 3 untuk pengenceran LBP (Na2S2O3)
dan hasil pemerasan sari buah jeruk.
Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer berubah warna
menjadi biru, warna biru yang dihasilkan merupakan iod-amilum yang menandakan
bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir, indikator yang dipergunakan
dalam analisa vitamin C dengan metode iodimetri adalah larutan amilum
(indikator kanji).
Dari hasil titrasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil titrasi
dari 32,5ml sari jeruk yaitu 0,0289%.
- Kesimpulan
Pengujian kadar vitamin C dalam sample dilakukan dengan menggunakan
metode iodimetri, yaitu oksidasi analat oleh I2 sehingga
I- tereduksi menjadi ion iodida. Pengujian dilakukan 3 kali
(triplo) dengan volume sari jeruk 32,5ml.
Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat diketahui bahwa pada 1 buah
jeruk dengan massa 47,70 gram dan hasil pemerasan diperoleh volume sari
jeruk 32,5 ml kadar vitamin C yang terkandung yaitu 0,0289 %.
- Daftar Pustaka
(diakses tanggal 6 Desember 2012, pukul 11.39 WIB)
- SMKF Harapan Massa, Diktat Penuntun Praktikum Kimia Analisis
Kulitatatif dan Kuantitatif Kelas II dan III, 2011, SMK Farmasi Harapan Massa.
(diakses tanggal 6 Desember 2012, pukul 13.05 WIB)
(diakses tanggal 6 Desember 2012, pukul 13.27 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar